Dalam episode terbaru ’Real Time with Bill Maher’, pembawa acara larut malam ini menyelidiki berbagai masalah mendesak, memicu percakapan yang melampaui afiliasi politik. Khususnya, Maher mengeksplorasi skeptisisme bipartisan seputar potensi pelarangan TikTok, menyoroti momen kesepakatan yang jarang terjadi antara tokoh-tokoh yang berbeda secara politik seperti Rep. Alexandria Ocasio-Cortez dan mantan Presiden Donald Trump. Diskusi ini, yang menampilkan Rep. Ro Khanna, menggarisbawahi anggapan adanya kesenjangan antara Kongres dan prioritas publik Amerika. Di segmen lain, Maher berbincang dengan Rep. Nancy Mace, seorang anggota Partai Republik yang terkenal dengan pendiriannya yang independen, dan mengenai kesediaannya untuk menjabat sebagai Wakil Presiden Trump, jika ada peluang. Percakapan berubah menjadi kritis ketika Maher mengonfrontasi Mace tentang perubahan pandangannya terhadap Trump, terutama setelah kritik awalnya menyusul pemberontakan tanggal 6 Januari. Mace membela perubahannya dengan menunjuk pada kinerja pemerintahan Biden selama tiga tahun terakhir, dan menyatakan bahwa hal itu memengaruhi penilaian ulangnya terhadap kepresidenan Trump. Selain itu, Maher menyampaikan kekhawatirannya mengenai pesatnya kemajuan dan integrasi kecerdasan buatan ke dalam masyarakat, serta mempertanyakan kurangnya pengawasan peraturan. Dia berpendapat bahwa potensi risiko yang terkait dengan teknologi AI harus mendapat lebih banyak perhatian dan perdebatan dibandingkan kontroversi seputar TikTok, dan menekankan perlunya pendekatan yang lebih hati-hati terhadap inova…
Baca lebih lajutJadilah yang pertama membalas diskusi umum ini.